Selasa, 24 November 2009

Issue untuk No15

Al-Rahman and Al-Rohim

Didalam Al-Qur’an kata Ar-Rahman terulang sebanyak 57 kali, sedangkan Ar-Rahim 95 kali.
Didalam al-Qur’an mengajak manusia untuk menyembah Ar-Rahman sebagai pengganti kata Allah atau sejajar dengan kata Allah. Seperti dalam S-Al-Isra ayat 110” Katakanlah: Serulah Allah atau Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaul husna- nama nama yang terbaik”.
Hal itu menunjukkan bahwa kata Rahman kecuali hanya untuk Allah dan kata Rahim digunakan juga untuk menunjukan sifat Rasul dalam surat At-Taubah ayat 128. ”Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan( keimanan dan keselamatan) bagimu, sangat belas kasihan lagi penyayang (rahiim) terhadap orang orang mu’min”
Didalam surat Az-Zukhruf ayat 45 yang artinya” Dan tanyakanlah kepada rasul rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu, ” Adakah Kami menentukan tuhan tuhan untuk disembah selain Ar-Rahman-Allah Yang Maha Pemurah”
Beberapa ahli mengatakan bahwa kata Ar-Rahman dan Ar-Rahim terambil dari kata Rahmat, dengan alasan timbangan kedua kata tersebut ada dalam bahasa Arab. Rahman setara dengan fa’lan ( perbuatan) dan Rahim setara dengan fail (subject = yang berbuat). Timbangan fa’lan biasanya menunjukkan kesempurnaan dan kesementaraan dan fail menunjukkan kesinambungan atau kemantapan. Dalam bahasa Arab tidak ada jamak dalam kata Rahman , karena kesempurnaanya. Sedangkan Rahim ada jamaknya dengan Ruhama.
Kedua kata tersebut menunjukkan kelemahlembutan, kasih sayang dan kehalusan. Hubungan silaturahim adalah hubungan kasih sayang. Kerabat juga dinamai rahim, karena kasih sayang terjalan antara anggota anggotanya.
Kata Rahmat dapat dipahami sebagai sifat Zat atau dalam arti yang tercurahkan.

Dalam salah satu hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Attirmidzi melalui Abdurrahman bin Auf, bahwa Allah berfiman” Aku adalah Ar-Rahman, Aku menciptakan rahim, kuambilkan untuknya nama yang berakar dari nama-Ku. Siapa yang menyambungkannya ( silaturahim) akan Ku sambung ( rahmat-Ku) untuknya dan siapa yang memutuskannya Kuputuskan ( rahmatKu baginya)’
Rahmat Allah bersifat sempurna karena setiap Dia menghendaki tercurahnya rahmat seketika itu juga tercurah. Dan juga Rahmat Allah bersifat menyeluruh karena ia mencakup semua tak terkecuali dan berbagai macam rahmat.
Dalam S Al-Araf ayat 156 menjelaskan bahwa rahmat Allah tak terhingga ” Rahmatku mencakup segala sesuatu”
Dan dalam hadits qudsi Allah berfirman” Sesungguhnya rahmat-Ku mengatasi/mengalahkan amarah-Ku (H.R. Buchari dan Muslim dari Abu Huraerah)
Besarnya rahmat Allah dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Muslim dari Abu Huraerah, Nabi bersabda.” Allah swt menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan disisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi ini satu bagian, yang satu bagian inilah yang dibagikan pada seluruh makhluk, ( yang tercermin antara lain) pada seekor binatang yang mengangkat kakinya dari anaknya terdorong oleh rahmat kasih sayang, kuatir jangan sampai menyakitinya.”

Dari hal itu beberapa ulama berpendapat bahwa Rahman adalah rahmat Allah yang sempurna tetapi sifatnya sementara dan dicurahkan kepada seluruh makhluq-Nya. Inilah yang menunjukkan bahwa rahmat Allah diterima oleh seluruh makhluq-nya , begitu juga bagi orang mu’min atau kafir, tetapi sifatnya sementara didunia saja.
Adapun kata Ar-Rahim yang menunjukkan pada kemantapan dan berkesinambungan nikmatnya dan terwujud diakhirat yang akan diraih oleh yang taat dan taqwa:
Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?”. Katakanlah: Semua itu(disediakan) bagi orang orang yang beriman dalam kehidupan didunia, khusus( bagi mereka saja) dihari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat ayat itu bagi orang orang yang mengetahui. (S Al-Araf ayat 32)

Ada ulama lain yang berpendapat bahwa kata rahman menunjukkan bahwa Allah mencurahkan rahmat secara faktual dan rahmat yang melakat pada diri-Nya disebut Dia bersifat Rahim. Sehingga tergambar dalam Allah Ar-Rahman karena Dia Rahim. Rahman Allah yang dicurahkan bukan untuk kepentingan Allah atau pamrih, tetapi karena Dia bersifat Rahim (yaitu sifat rahmat yang telah melekat pada dirinya).
Ar-Rahman dan Ar Rahim dalam bahasa Indonesia yaitu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Pengasih merupakan actualisasi/curahan dari adanya Penyayang.
Kini kita bertanya apakah buah yang dihasilkan dari lubuk hati?. Sebuah gelas berisi sirup, jangan diduga yang akan tumpah selain sirup.
Begitu juga ketika membaca Ar-Rahman , dia tidak akan menjadi pengganggu, memandang kedurhakaan bagikan kedurhakaan terhadap dirinya sehingga mengupayakan untuk menghilangkan sesuai dengan kemampuan- sebagai aktualisasi dari rahmatnya terhadap si durhaka jangan sampai jauh dari Allah dan dapat siksa-Nya. Mengantarkan yang lengah pada jalan Allah, dengan tanpa pamrih, hanya mengharap ridho Allah.
Begitu juga ketika membaca Ar-Rahim, dia tidak membiarkan yang butuh untuk memenuhi kebutuhannya, kalau tidak maka ia membantunya dengan memberi tahukan pada yang mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan bila pun tidak maka dia berdo’a agar kebutuhannya terpenuhi, dan seterusnya mengisi seluruh kebutuhan yang tanpa henti memberikan dan memancarkan cahaya dan kehangatan yang terus menerus.

Wallahu a’lam.
Al-Rahman and Al-Rohim
In Al-qur'an the word al-Rahman is found 57 times repeatedly, while the Ar-Rahim found 95 times. The Qur'an invites people to worship the Ar-Rahman or parallel with Alloh word. Such in QS-Al-Isra verse 110 "Say: Call upon Alloh or Ar-Rahman. With any name you call, he has al-Asmaul husna-the best names ". From this point, it shows that unless Rahman word only refers to Alloh and the word Rahim is also used to indicate the character of Rosul for which is explained in QS: At-Tauba verse 128: "Now hath come unto you a messenger from your own, he felt severe pain, so wanted (faith and peace) to you, most loving mercy again (rahiim) against those who believe"

In the Chapter Az-Zukhruf verse 45, which means "Ask them Our messengers whom We sent before thee," Are We define god to worship gods other than Ar-Rahman-Alloh the Merciful "
Some scholars said that the word of Ar-Rahman and Ar-Rahim are drawn from the words of Rahmat / Grace, with the reason that those two words were found in Arabics. Rahman is equivalent with fa'lan (adverb) and Rahim is equivalent with fi’il (subject). Fa'lan in Arabic usually indicates of perfection and impermanence and fa’il in Arabic is to show continuity or consistency. In Arabic language, there is no plural for the word of Rahman, because it is His perfection. But the word of Rahim has plural word. Rumaha is the plural word form of Rahim. Those two words indicate gentleness, compassion and subtlety. Friendship relation is based on love. Relatives can also be called rahim, because of its affection among members . Rahmat can also be understood as the nature of substance or in the sense that implemented.

In one divine hadith narrated by Abu Daud and Attrimidzi by Abdurrahman ibn Awf, that Alloh berfiman "I am Ar-Rahman, I created rahim, I get him a name that stems from my name. Who's the connection (friendship) will be my connection (my blessing) for him and who decide, it will decided (grace for him) '
Alloh Grace is perfect because every blessing He intends pouring immediately. And also Rahim Alloh is comprehensive because it is includes to all of His created, no exception and sundry blessings.
In QS: Al-Araf verse 156 Alloh says that His Rahmat is infinite "grace covers all things" And the divine hadiths Alloh said "Verily My mercy is overcome / beats my anger (Narrated by Buchari and Muslim from Abu Huraerah).
How huge His grace is described in a hadith narrated by Muslim from Abu Huraerah, Prophet said." Alloh Almighty's grace makes it a hundred part, kept his side of the ninety-nine and sent down to the earth one part, one part is distributed to all creatures, (which is reflected among others) in an animal that lifted his feet from his son, encouraged by the grace of love, fear to hurt him. "
These things bring some scholars about an opinion that Rahman is a perfection grace of Alloh but temporary, and poured out to all of His creatures. This shows that the grace of Alloh is accepted by all his creatures, as well as for believers or unbelievers, but the condition is temporary, only in this world. The word of Ar-Rahim shows the stage of stability which pleasure can be sensed continuously and that will come to reality in hereafter and off course can be achieved by the devout and godly:
Say: Who has forbidden the ornament of Alloh that has been sent down by Him for His servants and slaves (who are prohibited ) sustenance good? ". Say: All that (provided) for those who believe in the life in this world, especially (for those only) Day of Resurrection. Thus do We explain the verse paragraph is for those people who know. (QS Al-Araf verse 32)

The other scholars who argue in philosophic aspect that the word of Rahman showing that Alloh in factual pours His grace ,and His mercy upon Himself which makes Him to be Rahim. Thus Alloh reflect Ar-Rahman because he is Rahim. Rahman Alloh is not devoted to the interests of Alloh or not, but because he is Rahim (ie the nature of grace that has been attached to him).

What is the result to the believer?
A glass of syrup, not expected to be spilled other than syrup.
When reading the word of Ar-Rahman, he will not be a bully, looking out mutiny against him that sought to eliminate in accordance with their ability as actualization of its blessings to the ungodly not to far from Alloh and punishment. Deliver a guard on the Alloh way, with no strings attached, just hoping ridho from Alloh.
When reading the A-Rahim, he does not let the need to satisfy their needs, if not then he helped with say to the people who able to meet with those needs and if not then he pray for his needs met, and so on to fill all the needs with non-stop provide and emit light and constant warmth.
Alloh the best knowing


۩۩۩

Dari redaksi: Assalamualaikum, wr, wb.

Mengingat Asmaul Husna sebagai doa, juga keterangannya untuk menambah iman kita Alhamdulillah team redaksi sudah mencoba dalam bahasa Inggris untuk serial Asamul Husna ini. Selain sharing, yah belajar menulis dalam bahasa Inggris. Dan tentu Team redaksi masih jauh dari sempurna dalam berbahasa Inggris -nya. Apalagi bahasa Asmaul Husna memang cukup rumit. Untuk itu harap menjadi maklum. Sebagai pembanding bisa merujuk ke bahasa Indonesia-nya. Addinu nasihah . Nasihatnya ditunggu sekali dan semoga hidangan ini masih bisa dinikmati. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar